Sebuah Dialog Ringan Yang Sarat Makna
“ Berbagi mimpi dan harapan dalam gerak dan suara “adalah
sebuah konsep obrolan ringan antar anak bangsa yang ingin belajar
mencintai bumi dan tumpah darah ini dengan realistis. Upaya ini telah
dilakukan cukup lama, tepatnya dua tahun yang lalu, ketika penulis
menginjakkan kaki dengan tegap di tanah kelahiran Banjarnegara, setelah
belasan tahun lamanya merantau di kota orang.
Berawal dari sebuah keprihatinan akan carut marutnya kondisi bangsa, membuat diri ini harus berani memberikan auto kritik “ apa yang sudah saya berikan buat tumpah darah yang menamakan dirinya Bangsa Indonesia ? “ .
Rasanya sebagai masyarakat awam yang tidak tau menahu tentang dunia
politik, begitu kecil sumbangsihnya untuk kemajuan masyarakat dan Bangsa
ini.
Beberapa kali melakukan obrolan ringan dengan tokoh masyarakat, tokoh
pemuda, ulama, pejabat, aparat, politikus, seniman, budayawan dan yang
lain. Terbersit rasa pisimistis akan hadirnya sebuah perubahan yang
lebih baik kedepan. Pertanyaan-nya adalah “ apa separah itukah keadaan-nya ? tidak adakah harapan baru yang dapat di lahirkan dari relung hati kita masing – masing ? “ .